Sabtu, 12 Februari 2011

Alkohol


PROSEDUR ANALISA

Berdasarkan penelitian telah diketahui bahwa alcohol selain mempunyai manfaat juga mempunyai dampak racun bagi peng konsumsi karena dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Laboratorium penelitian yang sudah maju, analisi alcohol sudah dilakukan dengan berbagai metode seperti mtode kromatografi gas. Kromatografi gas adalah teknik kromatografi yang bisa digunakan untuk memisahkan senyawa organik, yang mudah menguap. Senyawa-senyawa yang dapat ditetapkan dengan kromatografi  sangat banyak namun ada batasan-batasannya. Senyawa-senyawa tersebut harus mudah menguapdan stabil pada temperature pengujian, utamanya dari 50-300o C, jika senyawa tidak mudah menguap atau tidak stabil pada temperature pengujian, maka senyawa tersebut bisa diderivatisasi agar dapat dianalisis dengan kromatografi gas. Berat jenis larutan etanol diukur dengan picknometer. Berat jenis etanol semakin kecil maka kadar etanol di dalam larutan tersebut semakin besar.Hal ini dikarenakan etanol mempunyai berat jenis lebih kecil dari pada air sehingga semakin kecil berat jenis larutan berarti jumlah atau kadar etanol semakin banyak. Metode analisis alcohol secara kromatografi gas dilakukan sebagai berikut : Larutan sampel minuman anggur yang telah didestilasi masing-masing diambil 1,0 ml menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, kemudian ditambahkan 0,1 ml n-butanol dan diencerkan dengan akuades. Larutan ini masing-masing diambil 1μl dan disuntikkan ke dalam kolom melalui tempat injeksi. Luas puncak etanol dan n-butanol dari kromatogram dihitung, kemudian dicari rasio luas puncak etanol/n-butanol. Kadar etanol dalam minuman anggur ditentukan menggunakan persamaan kurva baku. 


PEMBAHASAN

1.1  Definisi Alkohol dan Minuman beralkohol
              Secara kimia alkohol merupakan derivate dari hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai cabang dari alifatik hidrokarbon. Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah etil alcohol atau etanol, suatu senyawa dengan rumus kimia C2H5OH. Dan minuman beralkohol sendiri yaitu minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman dengan etanol.

1.2  Jenis-jenis Alkohol Secara Kimia
Secara kimia alcohol dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung bagaimana posisi gugus  -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alcohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi sebagai berikut.
·       Alkohol Primer
Pada alcohol primer, atom karbon yang membawa gugus –OH hanya terikat pada satu gugus alkil.
·         Alkohol Sekunder
Pada alcohol sekunder, atom karbon yang mengikat gugus –OH berikan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil.
·         Alkohol Tersier
Pada alcohol tersier, atom karbon yang mengikat gugus –OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil.

1.3  Sifat-Sifat Alkohol
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi seperti:
1.      Reaksi Oksidasi Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.
2.      Reaksi pembakaran Alkohol dapat dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dan energi yang besar. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan bahan bakar alkohol yang disebut dengan Gasohol, .
3.      Reaksi esterifikasi Pembentukan ester dari alkohol dapat dilakukan dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Dalam reaksi ini akan dihasilkan air dan ester. Molekul air dibentuk dari gugus OH yang berasal dari karboksilat dan hidrogen yang berasal dari gigus alkohol
4.      Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat Reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan produk yang berbeda tergantung pada temperatur pada saat reaksi berlangsung.

1.4  Penggolongan Minuman Beralkohol 
Berdasarkan keputusan menteri perindustrian dan perdagangan Republik Indonesia No.359/MPP/Kep/10/1997 bab 1 pasal 2 minuman beralkohol dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu sebagai berikut :
1.      Minuman beralkohol golongan A adalah minuman beralkohol yang mempunyai kadar etanol 1% sampai dengan 5%. Contohnya : bir.
2.      Minuman beralkohol golongan B adalah minuman  beralkohol yang mempunyai kadar etanol lebih dari 5% sampai dengan 20%. Contohnya : anggur atau wine.
3.      Minuman beralkohol golongan C adalah minuman beralkohol yang mempunyaikadar etanol lebih dari 20% sampai dengan 55%. Contohnya : Whiskey, Vodca, Johny walker dll.

 1.4  Proses Metabolisme Alkohol
Alkohol dimetabolisme hampir sempurna menjadi karbon dioksida dan air dengan kemungkinan agak besar dari 2% hilang melalui urin dan pernapasan. Laju oksidasi umumnya tidak bergantung pada jumlah yang masuk atau konsentrasi yang tercapai dalam darah. Proses metabolism alcohol diawali dengan masuknya ke dalam tubuh lalu alcohol tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan terutama usus halus, dan melalui portal masuk ke hati. Dalam hati alcohol dimetabolisir oleh enzim alcohol dehidrogenase (ADH) dan ko-enzim nikotinamid adenine dinukleotida (NAD), menjadi asetaldehid dan asam asetat. Asetat dipakai sebagai sumber energy dan akhirnya dikonversi menjadi air dan karbohidrat. Sepuluh persen alcohol yang diserap oleh tubuh akan dieleminasi  dalam bentuk yang tidak berubah melalui keringat, ginjal dan paru-paru. Sisanya dioksidasi oleh tubuh terutama dalam hati.
Pada percobaan yang terperinci dan komprehensif oleh Atweter dan Benedict selama tahun-tahun terakhir abad kesembilan belas. Pada subjek penelitian mereka ditemukan tidak ada efek termogenik dalam penggunaan kira-kira 500 kalori alcohol per hari. Dengan kata lain tidak ada pembuangan, misalnya panas dari energi yang berasal dari oksidasi alcohol. Penelitan ini menyimpulkan bahwa jumlah isoenergetik alcohol, lemak, dan karbohidrat dapat saling dipertukarkan sebagai sumber energi diet.
      
1.5  Contoh-contoh Minuman yang Ber-Alkohol
 
 Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine).
Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine:
  • Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
  • White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
  • Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.
  • Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.
  • Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
  • Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya

    Bir secara harfiah berarti segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan yang lain, maka karakteristik bir seperti rasa dan warna juga sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya. Salah satu minuman tertua yang dibuat manusia, yaitu sejak sekitar tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia. Karakter bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun. Industri pembuatan bir merupakan industri global yang sangat besar, dan sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan pengusaha-pengusaha yang lebih kecil. Walaupun secara umum bir merupakan minuman beralkohol, ada beberapa variasi dari dunia Barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya, menjadikan apa yang disebut dengan bir tanpa alkohol.

     Tuak atau juga disebut arak di nusantara adalah sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak sering juga disebuat pula arak adalah produk yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain.
    Kadar alkohol berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Arak yang dibuat di pulau Bali yang dikenal juga dengan nama brem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.
    Contoh-contoh makanan yang mengandung Alkohol: Brem dan Tape

    1.6  Pengaruh Alkohol Bagi Kesehatan
    Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
    Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.
    Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.
    Pengaruh positif Alkohol bagi kesehatan yaitu :
    1.    Mengurangi resiko penyakit jantung.
    2.    Mengurangi resiko stroke.
    3.    Mengurangi resiko diabetes.

    by:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar